BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagaimana
yang kita ketahui, Hari qiamat adalah hari dimana seluruh isi alam semesta ini
dihancur leburkan tanpa terkecuali. Adapun tanda-tanda akan terjadinya
qiamat telah banyak dijelaskan dalam Al Qur’an dan Hadis, kejadian-kejadian
yang diterangkan di dalamnya sudah dekat bahkan sebagian diantaranya
telah menjadi kenyataan. Beberapa tanda lain yang belum tampak seperti
munculnya Dajjal, Dabbatu Ard, terbitnya matahari dari Barat, turunnya
Isa al Masih dan Iman Mahdi, dan lain-sebagainya. Tanda-tanda itu
menunjukkan bahwa tidak lama lagi qiamat akan terjadi dan kita tidak mampu
memperkirakan secara pasti kapan terjadinya. Kejadian ini (qiamat) secara
logika bukanlah suatu peristiwa yang mustahil, Para pakar ilmu alam telah
sepakat bahwa segala yang maujud pasti memiliki batas akhir keberadaannya pada
saat tertentu.
Setelah
dihancur leburkannya alam semesta ini, seluruh makhluk akan di bangkitkan,
setiap ruh akan dikembalikan pada jasad masing-masing, sehingga mereka
mengalami kehidupan untuk yang kedua kalinya, setelah sebelumnya mereka mati.
Dan Setelah
mereka dibangkitkan pada yaumul ba’ts, lalu setiap jiwa akan dikumpulkan di
padang mahsyar untuk dihisab (yakni dihitungkan seluruh amalnya di dunia, yang
baik maupun yang buruk). Maka, barangsiapa yang amal baiknya melebihi amal
keburukan, tentu Allah memasukkannya ke dalam surga yang penuh dengan
kenikmatan. Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, baginya adalah api
neraka yang penuh dengan siksa pedih yang memilukan.
B.
RumusanMasalah
Dari latar
belakang di atas dapat diambil dan dijadikan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari Mahsyar?
2.
Bagaimanakah proses dibangkitkannya
manusia di padang mahsyar?
3.
Bagaimanakah keadaan manusia di padang
mahsyar?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Mahsyar
Mahsyar menurut bahasa Arab dituliskan محشر. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia, mahsyar
adalah padang yang kelak menjadi tempat orang yang telah mati dibangkitkan
kembali dan berkumpul pd hari kiamat.[1]
Sedangkan dalam Islam mahsyar adalah tanah berpasir putih yang sangat luas dan datar, dimana
tidak terlihat dataran rendah maupun tinggi di akhirat. Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada
di tujuh lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul
dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di
mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang
satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.
Menurut ajaran Islam, manusia yang
pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Muhammad. Hari-hari di
Mahsyar itu disebut sebagai Yaumul
Hasyir (يومالمحشر). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits oleh Muhammad
bahwa Palestina adalah tanah Mahsyar
(dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia.
Di Indonesia, Mahsyar ini lebih dikenal
dengan sebutan Padang Mahsyar,
begitupula dengan orang-orang yang berbahasa Melayu.
B.
Proses
Dibangkitkannya Manusia Hingga Berada di Padang Mahsyar
Ada beberapa
hadtis yang pemakalah pakai untuk rujukan untuk menjelaskan proses
dibangkitkannya manusia hingga digiringnya mereka di padang mahsyar. Adapun
hadits yang dibawa pemakalah adalah sebagai berikut:
I. Hadis tentang Mahsyar
764حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ
أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ
الْمُسَيَّبِ وَعَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ اللَّيْثِيُّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
أَخْبَرَهُمَا أَنَّ النَّاسَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ
الْقِيَامَةِ قَالَ هَلْ تُمَارُونَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ
دُونَهُ سَحَابٌ قَالُوا لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَهَلْ تُمَارُونَ فِي
الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ
كَذَلِكَ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ
شَيْئًا فَلْيَتَّبِعْ فَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الشَّمْسَ وَمِنْهُمْ مَنْ
يَتَّبِعُ الْقَمَرَ وَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الطَّوَاغِيتَ وَتَبْقَى هَذِهِ
الْأُمَّةُ فِيهَا مُنَافِقُوهَا فَيَأْتِيهِمْ اللَّهُ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ
فَيَقُولُونَ هَذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا فَإِذَا جَاءَ
رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ فَيَأْتِيهِمْ اللَّهُ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ
فَيَقُولُونَ أَنْتَ رَبُّنَا فَيَدْعُوهُمْ فَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ
ظَهْرَانَيْ جَهَنَّمَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يَجُوزُ مِنْ الرُّسُلِ بِأُمَّتِهِ
وَلَا يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ أَحَدٌ إِلَّا الرُّسُلُ[2]Bukhari......
Artinya:
“
Sesungguhnya manusia berkata: ” Wahai Rasulullah apakah kita bisa melihat Tuhan
di hari kiamat? Rasul menjawab: “apakah kalian berjalan di bulan pada malam
lailatul qadar yang dibawahnya tidak ada awan? Mereka menjawab: tidak ya
Rasulullah, Nabi berkata:”dan apakah kalian berjalan di atas matahari yang
dibawahnya tidak ada awan? Mereka menjawab: tidak Rasul. Rasul berkata:
“begitulah manusia digiring di hari kiamat, kemudian Rasul berkata: “barang
siapa menyembah sesuatu, maka ikutilah sesuatu itu, dan diantara mereka ada
yang menyembah matahari, ada yang menyembah bulan, dan ada pula yang menyenbah
Taghut, dan umat ini akan tetap mengikuti apa yang ia sembah, dan
diantara umat tersebut terdapat segolongan manusia yang mengingkari akan semua
itu (menganggap bulan, matahari, dan taghut sebagai tuhan). Kemudian Allah
mendatangi umat tersebut seraya berkata:”Aku Tuhanmu, kemudian mereka
menjawab:”ini adalah tempat kami sampai Tuhan kami datang menjemput, dan ketika
tuhan kami menjemput pastilah kami mengenalinya. Kemudian Allah mendatangi
golongan terakhir seraya berkata:”Aku Tuhanmu”, Mereka menjawab:” Engkau adalah
Tuhan kami, kemudian Allah mengajak mereka dan menjadikan bagi mereka jalan
diantara dua ujung Jahannam. Dan akulah (Nabi Muhammad) rasul
pertama yang menjadi penolong bagi seluruh umat..........( Bukhari)
II.
Kritik sanad
Berdasarkan
penelitian melalui CD ROOM Mausu’ah al Hadis as Syarif, diketahui bahwa hadis
di atas dalam kualitasnya hasan, hal ini dikarenakan sanad hadis muttasil
dan kebanyakan rawinya peringkat dua dan tiga, hanya ada satu rawi yang berada
di tingkat 5, sedang penilaian berdasarkan jarh wa ta’dil menunjukkan bahwa
kebanyakan ulama’ mengatakan bahwa rawi-rawi dalam hadis di atas tsiqas
meskipun ada sebagian kecil rawi yang tergolong suduq, disamping itu isi hadis
tidak bertentangan dengan hadis lain yang menjelaskan tentang masalah yang sama
dan tidak juga ditemukan ‘ilah yang yang dapat mencacat serta dapat menurunkan
tingkat kualitasnya.
III.
Takhrij Al Hadis[3]
No Hadis
|
Kitab
|
Sumber
|
267, 268, 269, 270, 271, 287
|
Kitab Iman
|
Shahih Muslim
|
2358
3073
|
Kitab Sifah al Qiyamah wa ar Raqaiq
Tafsir al Qur’an ‘an Rasulillah SAW
|
Tirmidzi
|
1128
|
Kitab At Tatbiq
|
Nasa’i
|
4270, 4299
|
Kitab Az Zuhud
|
Ibnu Majah
|
7392, 10593, 10655, 10724, 10770, 11017, 11107, 11307,
11463, 11424
|
Kitab Baqi Musnad al Mukatsirin
|
Ahmad
|
2696, 2683, 2681
|
Ar Raqaiq
|
Ad Darimi
|
a.
Penjelasan
Pada dasarnya, dari
takhrij yang dilakukan terhadap hadis di atas, ditemukan 24 hadis
yang selaras. akan tetapi dari 24 hadis tersebut yang menjelaskan
akan mahsyar dengan menggunakan redaksi kata يحشر dan يجمع
hanyalah 6 hadis . Diantaranya: 1 hadits (Muslim: 269) menggunakan
redaksi kata يحشر dan
5 hadis lain (Muslim: 267, 287. Tirmidzi: 2358. Ahmad: 7392. Ad- Darimi: 2683 )
menggunakan redaksi kata يجمع. Adapun arti dua kata tersebut adalah:
يحشر
(menggiring), يجمع
(mengumpulkan). Sedang 19 hadis yang lain tidak menggunakan satu diantara dua
kata tersebut. Adapun contoh hadis yang menggunakan redaksi kata يجمع , يحشر dan
yang tidak menggunakan keduanya dapat dilihat di bawah ini:
269 حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنِي حَفْصُ
بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي
سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ نَاسًا فِي زَمَنِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ
الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ
قَالَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ بِالظَّهِيرَةِ صَحْوًا لَيْسَ
مَعَهَا سَحَابٌ وَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
صَحْوًا لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا
تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِلَّا كَمَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا إِذَا كَانَ يَوْمُ
الْقِيَامَةِ أَذَّنَ مُؤَذِّنٌ لِيَتَّبِعْ كُلُّ أُمَّةٍ مَا كَانَتْ تَعْبُدُ
فَلَا يَبْقَى أَحَدٌ كَانَ يَعْبُدُ غَيْرَ اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ
الْأَصْنَامِ وَالْأَنْصَابِ إِلَّا يَتَسَاقَطُونَ فِي النَّارِ حَتَّى إِذَا
لَمْ يَبْقَ إِلَّا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ مِنْ بَرٍّ وَفَاجِرٍ وَغُبَّرِ
أَهْلِ الْكِتَابِ فَيُدْعَى الْيَهُودُ فَيُقَالُ لَهُمْ مَا كُنْتُمْ
تَعْبُدُونَ قَالُوا كُنَّا نَعْبُدُ عُزَيْرَ ابْنَ اللَّهِ فَيُقَالُ كَذَبْتُمْ
مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ صَاحِبَةٍ وَلَا وَلَدٍ فَمَاذَا تَبْغُونَ قَالُوا
عَطِشْنَا يَا رَبَّنَا فَاسْقِنَا فَيُشَارُ إِلَيْهِمْ أَلَا تَرِدُونَ فَيُحْشَرُونَ
إِلَى النَّارِ كَأَنَّهَا سَرَابٌ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا فَيَتَسَاقَطُونَ
فِي النَّارِ ثُمَّ يُدْعَى النَّصَارَى فَيُقَالُ لَهُمْ مَا كُنْتُمْ
تَعْبُدُونَ قَالُوا كُنَّا نَعْبُدُ الْمَسِيحَ ابْنَ اللَّهِ فَيُقَالُ لَهُمْ
كَذَبْتُمْ مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ صَاحِبَةٍ وَلَا وَلَدٍ فَيُقَالُ لَهُمْ
مَاذَا تَبْغُونَ فَيَقُولُونَ عَطِشْنَا يَا رَبَّنَا فَاسْقِنَا قَالَ فَيُشَارُ
إِلَيْهِمْ أَلَا تَرِدُونَ فَيُحْشَرُونَ إِلَى جَهَنَّمَ كَأَنَّهَا سَرَابٌ
يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا فَيَتَسَاقَطُونَ فِي النَّارِ حَتَّى إِذَا لَمْ
يَبْقَ إِلَّا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ بَرٍّ وَفَاجِرٍ
أَتَاهُمْ رَبُّ الْعَالَمِينَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِي أَدْنَى صُورَةٍ مِنْ
الَّتِي رَأَوْهُ فِيهَا Muslim.....................(حديث حسن)[4]
287حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَاتَّفَقَا فِي سِيَاقِ
الْحَدِيثِ إِلَّا مَا يَزِيدُ أَحَدُهُمَا مِنْ الْحَرْفِ بَعْدَ الْحَرْفِ
قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَيَّانَ عَنْ أَبِي
زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بِلَحْمٍ فَرُفِعَ إِلَيْهِ الذِّرَاعُ وَكَانَتْ
تُعْجِبُهُ فَنَهَسَ مِنْهَا نَهْسَةً فَقَالَ أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَهَلْ تَدْرُونَ بِمَ ذَاكَ يَجْمَعُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَيُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي
وَيَنْفُذُهُمْ الْبَصَرُ وَتَدْنُو الشَّمْسُ فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنْ الْغَمِّ
وَالْكَرْبِ مَا لَا يُطِيقُونَ وَمَا لَا يَحْتَمِلُونَ فَيَقُولُ بَعْضُ
النَّاسِ لِبَعْضٍ أَلَا تَرَوْنَ مَا أَنْتُمْ فِيهِ أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ
بَلَغَكُمْ أَلَا تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ
بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ ائْتُوا آدَمَ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ
أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ
وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى
إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ آدَمُ
إِنَّ رَبِّي غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ
يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ نَهَانِي عَنْ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ
نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ فَيَأْتُونَ
نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى الْأَرْضِ
وَسَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا
نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ إِنَّ رَبِّي قَدْ
غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ
بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ دَعَوْتُ بِهَا عَلَى
قَوْمِي نَفْسِي نَفْسِيMuslim.................(حديث صحيح)[5]
270و حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ
الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ
عَمْرِو بْنِ يَحْيَى بْنِ عُمَارَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يُدْخِلُ اللَّهُ أَهْلَ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ يُدْخِلُ مَنْ يَشَاءُ
بِرَحْمَتِهِ وَيُدْخِلُ أَهْلَ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُولُ انْظُرُوا مَنْ
وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ
فَأَخْرِجُوهُ فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا حُمَمًا قَدْ امْتَحَشُوا فَيُلْقَوْنَ فِي
نَهَرِ الْحَيَاةِ أَوْ الْحَيَا فَيَنْبُتُونَ فِيهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ
إِلَى جَانِبِ السَّيْلِ أَلَمْ تَرَوْهَا كَيْفَ تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً
و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا
وُهَيْبٌ ح و حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا خَالِدٌ كِلَاهُمَا عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى بِهَذَا الْإِسْنَادِ
وَقَالَا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرٍ يُقَالَ لَهُ الْحَيَاةُ وَلَمْ يَشُكَّا وَفِي
حَدِيثِ خَالِدٍ كَمَا تَنْبُتُ الْغُثَاءَةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ وَفِي حَدِيثِ
وُهَيْبٍ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي حَمِئَةٍ أَوْ حَمِيلَةِ السَّيْلِ Muslim (حديث حسن)[6]
IV.
Penjelasan Hadits
Hadis di atas menjelaskan
bahwa ketika qiamat tiba, maka manusia akan dihimpun di padang mahsyar dan
mengelompok sesuai dengan apa yang mereka sembah. Adapun orang-orang yang
sewaktu hidupnya menyembah matahari, maka di hari itu ia akan berkumpul dengan
orang-orang yang menyembah matahari, dan barang siapa yang menyembah bulan maka
ia akan berkumpul dengan orang-orang yang menyembah bulan, dan barang
siapa menyembah taghut, maka ia akan berkumpul dengan orang-orang yang
menyembah taghut. Dan semua umat itu akan tetap berada dalam kelompok mereka
masing-masing sampai tuhan mereka menjemputnya. Dan diantara mereka semua yang
akan selamat dari api jahannam hanyalah orang-orang yang semasa hidupnya
menyembaha Allah SWT.
Ini menandakan bahwa
perbuatan mereka sewaktu hidup berdampak besar bagi kehidupan mereka di
akhirat, dan orang-orang yang senantiasa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah
akan menyelamatkannya dari api jahannam dengan menjadikan bagi mereka jembatan
untuk melintasi jahannam, dan dalam melewati jembatan itu Allah memberikan
kemudahan. Berbeda dengan orang-orang yang semasa hidupnya menyembah selain
Allah, sesuatu yang mereka anggap Tuhan tidak akan bisa menyelamatkan mereka,
karena sebenarnya Tuhan semesta alam ini hanyalah Allah SWT, celakalah mereka
dan sebuah penyesalan di waktu itu tidaklah akan ada gunanya. Dan satu-satunya
Rasul yang bisa memintakan syafa’at kepada Allah untuk manusia di waktu itu
hanyalah Muhammad SAW.
Manusia
kemudian digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang sesuai dengan
amalnya di dunia. Ada yang digiring dengan berjalan kaki, sebagaimana
dikabarkan oleh Rasulullah SAW
إِنَّكُمْ
مُلاَقُو اللهِ حُفَاةً عُرَاةً مُشَاةً غُرْلاً
“Sesungguhnya
kalian akanmenjumpai Allah dalamkeadaantidakberalas kaki, tidakberpakaian,
berjalan kaki, danbelumdikhitan.”(Haditsshahih.Diriwayat-kanoleh
al-Bukhari, no. 6043)
Ada juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah
mereka.Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda:
إِنَّكُمْ
تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ
“sesungguhnya
kalian akan dikumpulkan (di padang mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan ada
juga yang berkendaraan, serta ada juga yang diseret di atas wajah-wajah
kalian.” (diriwayatkan dari at-Tirmidzi). “Hadits hasan” al-Albani dalam Shahih
at-Targhibwat-Tarhib no. 3582
Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa seseorang
berkata kepada Rasulullah SAW:
يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ يُحْشَرُ الْكَافِرُ عَلَى وَجْهِهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ: أَلَيْسَ الَّذِي أَمْشَاهُ عَلَى رِجْلَيْهِ فِي
الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟!
“Wahai
Rasulullah, bagaimana bisa orang kafir digiring di atas wajah mereka pada hari
kiamat? Rasulullah shallallahu ‘alaiiwasallam menjawab: “bukankah Rabb yang
membuat seseorang berjalan di atas kedua kakinya di dunia, mampu untuk
membuatnya berjalan atas wajahnya pada hari Kiamat?!” Qatadahmengatakan,
“Benar, demi kemuliaanRabb kami.”(Haditsshahih.Diriwayatkanoleh al-Bukhari, no.
6042 dan Muslim, no. 5020).
C.
Keadaan
Manusia di Padang Mahsyar
I.
Ayat Al-Qur’an Tentang
Pembangkitan Manusia
a)
Firman Allah (QS. Az Zumr:
68)
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن
فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ
فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ[7]
Artinya:” Dan
ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
Sebagaimana yang tertera pada ayat di atas, sesudah terompet pertama
dibunyikan, maka terjadilah qiamat besar, di mana pada saat itu bumi, semua
manusia, jin, malaikat binasa serentak (kecuali Allah Malaikat Israfil). Bumi,
matahari, bulan, dan bintang-bintang pun hancur, lalu diganti dengan bumi,
matahari, dan bintang-bintang baru.
Kemudian dibunyikan terompet untuk yang kedua kalinya. Di saat itu
dihidupkanlah kembali semua manusia yang pernah hidup di permukaan bumi ini,
dihidupkan pula jin, iblis, dan malaikat. Menurut sebagian ulama’ juga
dihidupkan kembali beberapa macam binatang dan timbuh-tumbuhan. kehidupan yang
kedua inilah yang dinamkan dengan kehidupan akhirat, yakni kehidupan yang
benar-benar hidup, kehidupan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih kekal,
kehidupan yang tidak akan mati-mati lagi buat selama-lamanya.[8] Setelah
itu Allah mengumpulkan manusia pada salah satu area tanah lapang yang dinamakan
padang mahsyar, matahari di padang mahsyar sangatlah dekat dengan kepala
mereka. Bukan main takut dan sengsaranya serta berat karena panasnnya. Kemudian
menyerulah sang Dzat penyeru : “Wahai sekalian makhluk,
pergilah ke naungan”.
Maka mereka semua pergi dan mereka menjadi semua tiga kelompok:[9]
i.
Kelompok orang-orang
mukmin.
ii.
Kelompok orang-orang
munafik.
iii.
Kelompok orang-orang
kafir.
Dan jika para makhluk itu
berlindung kepada naungan, maka naungan itu menjadi tiga bagian pula:[10]
1.
Bagian untuk cahaya.
2.
Bagian untuk panas terik.
3.
Bagian untuk asap.
Makhluk dikumpulkan di padang makhsyar, yakni: bumi yang sifatnya
diterangkan oleh Rasulullah dalam hadis berikut:
Daripada Sahl bin Sa`id As-Sa`idiy, Rasulullah bersabda bermaksud: “Tuhan
akan himpunkan semua manusia pada hari kiamat di atas satu bumi yang putih
kemerah-merahan seperti sebiji roti gandum putih yang baru dibakar, bumi yang
suci bersih, tidak ada padanya gunung-ganang atau bukit-bukau dan tidak pula
ada padanya sebarang tanda atau kesan yang menunjukkan bahawa bumi itu pernah
diduduki atau dimiliki orang.” (Hadis riwayat Bukhari dan
Muslim).
Segenap manusia berkumpul di padang mahsyar, diliputi oleh kemurkaan Allah
SWT, yang belum pernah Allah SWT murka seperti pada ketika itu, sehingga
segenap makhluk ketakutan, kelihatannya mereka suram dan muram, lebih-lebih
lagi keadaan orang kafir, orang-orang musyrik, orang-orang munafik, orang-orang
fasiq, dan para pendurhaka yang banyak dosa. Semua pada ketakutan menyesali
perbuatan – perbuatan mereka yang lalu, mata mereka memandang dengan hati yang
hancur, mereka tiada berbicara, tiada makan dan minum bahkan angin hawa sejuk
pun tiada mereka dapat, dan mereka berdiri selama tiga ratus tahun, dalam
keadaan bingung, tiada menghiraukan ahli famili, ibu, bapak, dan saudara
sekandung, berpikir sendiri-sendiri tidak ada yang bisa menolong. Selain itu
mereka sebatang kara, telanjang, tidak
beralas kaki, dan tidak berkhitan ini seperti
keadaan mereka ketika mereka keluar dari perut ibu.[11]
Meskipun mereka semua telanjang bercampur antara kaum adam dan hawa, akan
tetapi tidak seorangpun menyibukkan diri untuk melihata atau melirik oranglain,
mereka semua sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Ini sebagaimana
Sabda Nabi SAW:
5104 حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي كِلَاهُمَا عَنْ شُعْبَةَ ح و حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ
الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
الْمُغِيرَةِ بْنِ النُّعْمَانِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطِيبًا
بِمَوْعِظَةٍ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تُحْشَرُونَ إِلَى اللَّهِ
حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا
إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينMuslim...................(حديث صحيح)
5102و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ حَاتِمِ بْنِ أَبِي صَغِيرَةَ حَدَّثَنِي
ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُحْشَرُ
النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ
بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ نُمَيْرٍ
قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ حَاتِمِ بْنِ أَبِي صَغِيرَةَ
بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ فِي حَدِيثِهِ غُرْلًاMuslim (حديث صحيح)
Karena dahsyatnya keadaan pada waktu itu, manusia berbondong-bondong pergi
menghadap Nabi Adam as Untuk mendapatkan syafa’at. Seraya memohon dan merengek
meminta pertolongan, akan tetapai Nabi Adam berkata: “Nafsi-Nafsi, hai anak
cucuku, ketahuilah kini aku memikirkan diriku sendiri, nasibku dan aku tidak
dapat memikirkan dirimu, apalagi aku ini sudah pernah mendurhakai Allah.
Sungguh aku tidak dapat menolonhmu carilah syafaat dari nabi-nabi lain.
Kemudian mereka mendatangi Nabi Idris, akan tetapi Nabi Idris pun berkata
sebagaimana yang dikatakan oleh Adam as. Kemudian mereka datang pada Nabi Nuh, tidak
berbeda dengn Nabi Adam dan Idris, Nabi Nuh pun berkata seperti apa yang
dikatakan Nabi Adam dan Idris, begitu seterusnya sampai akhirnya harapan mereka
tinggal satu, yakni Nabi Muhammad SAW, dengan harapan karena nafas sudah
kembang kempis dan hati yang berdebar-debar,ketika itu Nabi Muhammad SAW sedang
duduk di panggung yang tinggi dengan wajah yang berseri-seri bersinar
memancarkan cahaya yang menyinari segenap manusia yang ada di padang mahsyar,
lalu rombongan manusia itu menyampaikan maksudnya kepada Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW kemudian berseru mengelu-elukan rombonngan manusia itu:”Hai
Umatku-Hai umatku, lalu Nabi Muhammad menuju ke depan Ars dan bersujud kepada
Allah hingga kepala beliau mencecah ke tanah. Kemudian dari itu Allah berfirman
Hai Muhammad kini bukan lagi waktunya untuk bersujud, angkat kepalamu,
bangkitlah, katakanlah apa yang kau kehendaki pasti akan kuberi.Wahai Tuhan
Rabbil ‘Alamin, limpahkanlah syafa’at, agar hilang semua malapetaka, supaya
tersingkir banna hari qiamat ini dan perintahkanlah agar agar manusia segera
dihadapkan kepada sidang pengadilanmu Ya Allah untuk hisab, karena penderitaan
manusia telah sampai pada puncaknya dan tiada tertahan lagi oleh mereka.
Seketika itu pula syafa’at yang dimonkan Nabi Muhammad SAW dikabulkan. Maka
semua bencana dan malapetaka yang menimpa di Padang Mahsyar menghilanglah
lenyap sama sekali, di sini manusia kembali merasa aman mengenyam kenyamanan
dan ketentraman.
Adapun pakaian
yang dikenakannya ketika itu adalah pakaian yang dekenakan ketika mati. Abu
sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan “Aku dengar Rasulullah SAW
bersabda”:
اَلْمَيِّتُ
يُبْعَثُ فِيْ ثِيَابِهِ الَّتِيْ يَمُوْتُ فِيْهَا
“Mayit
akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakan ketika mati”. (diriwayatkan
oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya). Hadits ini dinilai shahih oleh
al-Albani dalam Shahih at-Targhibwat-Tarhib, no. 3575
Mu’adz bin Jabal RA tak kala hendak menguburkan jenazah ibunya, beliau
meminta agar jenazah ibunya dikafani dengan pakaian yang baru. Beliau
mengatakan “Perbaguskanlah kafan jenazah kalian karena sesungguhnya mereka akan
dibangkitkan dengan memakai pakaian itu.”(Fathul Bari Syarah Shahih
al-Bukhari, 11/383).
Selain itu, pada hari
kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:
·
Kelompok yang berkendaraan,
·
Kelompok yang berjalan kaki,
·
Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.
Ada salah
seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan
dengan wajahnya, kemudian Muhammad menjawab "Allah
yg menjadikan mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan
dengan wajah."
Pada masa ini umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba'[78]:18 dan hadits shahih, Muhammad bersabda, "Wahai Muadz, sesungguhnya
engkau bertanyakan sesuatu yang sangat besar. Ada 12 kelompok umatku akan
dihalau ke Padang Mahsyar. Mereka semuanya itu Allah Maha Kuasa tukarkan, tidak
seperti mereka hidup ketika didunia." Golongan itu adalah seperti berikut:
a)
Pertama
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya.
b)
Kedua
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam salat.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam salat.
c)
Ketiga
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat.
d)
Keempat
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta di dalam jual beli.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta di dalam jual beli.
e)
Kelima
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.
f)
Keenam
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu.
g)
Ketujuh
Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran.
Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran.
h)
Kedelapan
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat.
i)
Kesembilan
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara zalim.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara zalim.
j)
Kesepuluh
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya.
k)
Kesebelas
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.
l)
Keduabelas
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara salat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.[12]
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara salat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.[12]
Kemudian, di
padang mashyar nanti bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin kebenaran
dan di bawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan
dikibarkan oleh :
·
Bendera Liwaus Shidqi
(Kebenaran) dikibarkan oleh Abu Bakar Al-Shiddiq bagi semua
orang yang benar dan jujur akan berada di bawah bendera tersebut.
·
Bendera Fuwaha' untuk Mu'adz bin Jabal bagi semua
orang yang alim fiqih akan berada dan berbaris di bawah bendera panji-panji
ini.
·
Bendera Zuhud untuk Abu Dzar Al-Ghiffari bagi semua
manusia yang menjiwai dan membudi daya dengan zuhud akan berada di bawah
bendera ini.
·
Bendera Syuhada untuk Ali
bin Abi Thalib bagi setiap orang yang mati syahid sama berbaris di
bawah bendera ini.
·
Bendera Qurra' untuk Ubay bin Ka'ab bagi para
qari' sama berbaris di bawah bendera panji-panji ini.
·
Bendera Mu'adzin untuk Bilal bin Rabah bagi para
mu'adzin akan berada pada barisan di bawah bendera ini.
·
Bendera orang-orang yang dibunuh dengan
aniaya untuk Husain
bin Ali bagi orang-orang yang dibunuh dengan aniaya akan berada
di bawah bendera ini.[13]
Di Mahsyar
dengan suhu yang sangat panas di hari hisab, tentulah para manusia menjadi
bingung dan panik ingin mencari tempat perlindungan. Dan pada hari itulah
manusia akan berkata: "Ke mana tempat lari?". Dalam Al-Quran
disingkapkan dengan tegas dan jelas sekali perihal keadaan itu sebagaimana
firman Allah dalam surah Al-Qiyamah: 10-11:
"Pada hari
itu manusia berkata: "Kemana tempat lari?" Sekali-kali tidak! Tidak
ada tempat berlindung!" Tetapi dengan kehendak Allah akan terdapat
beberapa orang yang mendapatkan naungan, tetapi tidak semua manusia dapat
berteduh di bawahnya, itu merupakan rahmat Allah dan naungannya. Ada tujuh
orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah dengan rahmatNya pada hari yang
tiada naungan selain naunganNya ialah :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ
إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ،
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ
اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ
مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى
حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ
خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Hadits shahih. Diriwayatkan
oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031
·
Penguasa atau pemimpin yang adil.
·
Seorang remaja yang mengawali
keremajaannya dengan beribadah kepada Allah.
·
Seorang lelaki yang hatinya
dipertautkan dengan masjid-masjid.
·
Dua orang yang saling cinta-mencintai
karena Allah, yakni yang keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah.
·
Seorang lelaki yang ketika dirayu oleh
wanita bangsawan lagi rupawan, lalu ia menjawab: "Sesungguhnya aku takut
kepada Allah".
·
Seorang yang mengeluarkan sedekah dan
disembunyikan, sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh
tangan kanannya itu (artinya dia bersedekah dan tidak menceritakan sedekahnya
itu kepada orang lain).
·
Seorang yang berzikir kepada Allah di
tempat yang sunyi, sehingga kedua matanya mencucurkan air mata.”[14]
BAB
III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Padang Mahsyar adalah tempat pengumpulan seluruh makhluk pada hari
kiamat untuk dihisab dan diambil keputusannya. Setelah Malaikat Israfil meniupkan terompet
yang kedua kalinya maka semua manusia
yang mati akan Dibangkitkan dari alam kubur dan dikumpulkan di padang mahsyar yaitu padang pasir yang putih
sebagaimana Rasulullah SAW mengabarkan kepada kita tentang bentuk bumi pada hari itu.
Rasulullah SAW bersabda : "Manusia
dikumpulkan pada hari kiamat di padang pasir putih seperti tepung yang bersih
yang tidak akan di ketahui oleh seorangpun (yaitu tanda seperti gunung atau
padang pasir). (HR. Bukhari)
Manusia
kemudian digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang sesuai dengan
amalnya di dunia. Ada yang digiring dengan berjalan kaki, ada yang dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan
berkaki, dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan, dan masih
ada dua belas keadaan yang lainnya. Adapun ada tujuh golongan yang akan diberi
naungan dan rahmad Allah diantaranya adalah pemimpin yang adil, seorang remaja
yang semangat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah dan yang lainnya.
Kemudian, di
padang mashyar nanti bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin kebenaran
dan di bawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan
dikibarkan oleh sahabat Abu Bakar, sahabat Utsman bin Afwan, Ubay bin Ka’ab dan
ada delapan sahabat yang lainnya.
B.
Saran
Dengan selesainya makalah ini,
diharapkan ada perbaikan dari pemakalah seterusnya sehingga didapatkan hasil
yang lebih baik sehingga ilmu tentang situasi padang mahsyar ini tetap mengalir
sebagai upaya belajar agama Allah. Sehingga diharapkan dengan makalah ini kita
semakin dekat dan lebih percaya dengan adanya kebangkitan setelah kematian dan
dengan percaya tentang kejadian itu dapat lebih mendekatkan kita kepada Allah.
Amin.
Tim penyusun pusat bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, jakarta, 2008
www.wikipedia.com “Mahsyar”. Diakses pada tanggal
23 oktober jam 13.00 wib
Softwere al-Qur’an
al-Hadi
Program CD ROOM Mausu’ah
dan Program Maktabah as-syamillah
[2] Program CD ROOM Mausu’ah
dan Program Maktabah as-syamillah
[3] Program
CD ROOM Mausu’ah dan Program Maktabah as-syamillah
[4] Program CD ROOM Mausu’ah
dan Program Maktabah as-syamillah
[5] Program CD ROOM Mausu’ah
dan Program Maktabah as-syamillah
[6] Program CD ROOM Mausu’ah
dan Program Maktabah as-syamillah
[7] Softwere al-Qur’an al-Hadi
[9] www.wikipedia.com “Mahsyar”. Diakses pada tanggal 23 oktober jam
13.00 wib
[10] www.wikipedia.com “Mahsyar”. Diakses pada tanggal 23 oktober jam 13.00 wib
[11] http://muslim.or.id/aqidah/peristiwa-di-padang-mahsyar.html, diakses pada tanggal 20 Oktober 2012 jam 11.oo wib
[10] www.wikipedia.com “Mahsyar”. Diakses pada tanggal 23 oktober jam 13.00 wib
[11] http://muslim.or.id/aqidah/peristiwa-di-padang-mahsyar.html, diakses pada tanggal 20 Oktober 2012 jam 11.oo wib
[14] Program CD ROOM Mausu’ah
dan Program Maktabah as-syamillah
0 komentar:
Posting Komentar